Kampung Inggris Bukan Sekadar Tempat Kursus
Kampung Inggris Bukan Sekadar Tempat Kursus
Kampung Inggris Pare dikenal sebagai wilayah dengan atmosfer
belajar yang unik. Di sini, hampir seluruh kehidupan sehari-hari berorientasi
pada peningkatan bahasa Inggris. Mulai dari kelas pagi hingga aktivitas malam,
kamu akan bertemu dengan teman-teman dari berbagai daerah dengan motivasi yang
sama: belajar dan berkembang.
Namun, ada satu hal yang tidak banyak dijelaskan oleh brosur
kursus atau media sosial, yaitu aturan tidak tertulis yang membentuk
budaya Kampung Inggris. Aturan ini bukan sekadar peraturan formal seperti
jadwal kelas atau aturan asrama, melainkan norma sosial dan kebiasaan yang
menjadikan proses belajar lebih nyaman dan efektif.
Memahami etika ini akan membuatmu lebih cepat beradaptasi
dan diterima oleh komunitas tempatmu belajar. Berikut beberapa poin penting
yang perlu kamu ketahui sebelum datang ke Kampung Inggris.
1. Gunakan Bahasa Inggris Sebanyak Mungkin
Mulai dari warung makan, kos, hingga tempat tongkrongan,
kamu akan sering mendengar orang berbicara bahasa Inggris. Apakah wajib? Secara
formal tidak selalu. Namun, kebiasaan ini adalah budaya utama Kampung
Inggris.
Bukan berarti kamu harus berbahasa Inggris sempurna, tetapi
gunakan semua kesempatan untuk berbicara, bahkan jika masih terbata-bata.
Mengatakan “good morning”, memesan makanan dengan kalimat sederhana, atau
sekadar menyapa teman adalah langkah awal yang sangat dihargai.
Di beberapa tempat, terutama English Area, berbicara bahasa Indonesia dianggap pelanggaran ringan. Walau tidak ada hukuman besar, kamu akan dianggap kurang menghargai lingkungan belajar. Cobalah bersikap terbuka: salah itu wajar, justru itulah yang mempercepat peningkatan skill.
2. Hormati Lingkungan Belajar Orang Lain
Di Kampung Inggris, banyak tempat kursus yang menerapkan
jadwal belajar sejak pagi buta hingga malam hari. Beberapa siswa bangun jam
04.30 untuk Morning Vocabulary, sementara yang lain mengikuti kelas malam
hingga pukul 21.00.
Karena itulah, kebisingan berlebihan di malam hari
sangat tidak disukai. Bercanda, karaoke, atau menyalakan musik keras bisa
membuat kamu dianggap tidak dewasa. Walau tidak ada larangan tertulis,
diam-diam kamu akan dihindari.
Agar tetap nyaman:
- Gunakan
suara pelan setelah jam 21.00.
- Hindari
telepon keras di area kos.
- Jangan
memutar musik tanpa headset.
- Jika
ingin kumpul, pilih ruang terbuka atau kafe.
Menghormati waktu belajar orang lain adalah bentuk
penghargaan terhadap usaha mereka.
3. Tunjukkan Sikap Sopan kepada Tutor dan Teman
Sikap saling menghormati adalah nilai penting di Kampung
Inggris. Tutor bukan sekadar pengajar, tetapi mentor yang membentuk mental
belajar.
Beberapa hal sederhana yang sangat dihargai:
- Menyapa
tutor dan teman setiap bertemu.
- Mengucapkan
terima kasih setelah kelas.
- Bertanya
dengan sopan ketika tidak mengerti.
- Tidak
memotong pembicaraan tutor atau teman.
Menggunakan sapaan semacam “May I ask?”, “Excuse me”, atau
“Could you explain again?” akan meninggalkan kesan positif. Semakin sopan
caramu berkomunikasi, semakin besar kesempatanmu mendapatkan bantuan.
4. Jangan Hanya Mengandalkan Materi Ikut Komunitas
Kampung Inggris tidak hanya hidup di ruang kelas. Komunitas
seperti Speaking Club, Debate Forum, atau English Camp adalah tempat terbaik
untuk mempraktikkan bahasa.
Etika tidak tertulisnya adalah: jangan datang hanya untuk
mendengarkan, tetapi ambil bagian. Peserta dihargai jika mau mencoba, meski
kalimatnya masih sederhana. Sebaliknya, mereka yang hanya diam atau menonton
sering dianggap tidak serius.
Jika kamu pemalu:
- Mulai
dengan dialog pendek.
- Kenalkan
diri dalam bahasa Inggris.
- Ikut
kelompok kecil sebelum mencoba forum yang besar.
Orang Pare memahami bahwa semua murid adalah pemula. Tidak
ada yang menertawakan kesalahan selama kamu mau berusaha.
5. Rendah Hati Hindari Kesombongan Akademik
Banyak peserta datang dengan latar belakang berbeda. Ada
lulusan S1, siswa SMA, pekerja, bahkan beberapa profesional. Walaupun memiliki
pengalaman akademik, pola belajar di Kampung Inggris mengedepankan praktik.
Berbicara terlalu banyak tentang prestasi, skor TOEFL lama,
atau pengalaman luar negeri bisa membuat orang lain enggan berinteraksi. Yang
dihargai adalah kerendahan hati dan kemauan belajar bersama.
Simpel saja:
- Berikan
ruang kepada orang lain untuk berbicara.
- Tawarkan
bantuan jika diminta, bukan untuk pamer.
- Belajar
dari kesalahan bersama.
Semakin rendah hati kamu, semakin luas jaringan pertemananmu.
6. Jaga Kebersihan Kos dan Ruang Publik
Ini norma yang sering dilupakan pendatang. Di Pare,
kapasitas kos yang kecil membuat kebersihan menjadi isu penting. Membuang
sampah sembarangan, meninggalkan piring di wastafel, atau mengotori kamar mandi
dianggap tidak menghargai penghuni lain.
Etika sederhana yang wajib diterapkan:
- Cuci
piring segera setelah selesai makan.
- Bersihkan
kamar secara berkala.
- Jangan
mengotori ruang bersama setelah digunakan.
- Hormati
pembagian tugas kebersihan, bila ada.
Kamu mungkin tidak ditegur secara langsung. Namun,
reputasimu akan terbentuk perlahan dari cara kamu menjaga kebersihan.
7. Hargai Privasi Teman Kamar
Sebagian besar murid datang dengan latar belakang dan jadwal
berbeda. Ada yang lulusan SMA, ada yang pekerja, ada juga yang sedang
mempersiapkan beasiswa. Karena itulah, privasi menjadi hal yang sangat
dihormati.
Beberapa hal yang tabu dilakukan:
- Mengambil
barang tanpa izin.
- Masuk
kamar orang lain tanpa mengetuk.
- Membuka
tas atau lemari teman.
- Menggunakan
perangkat milik orang lain (laptop, motor, charger).
Hal sederhana seperti meminta izin sebelum meminjam sabun,
sendok, atau colokan akan menunjukkan kedewasaanmu.
8. Tidak Menghambat Proses Belajar Orang Lain
Setiap hari, Kampung Inggris penuh dengan siswa yang membawa
target pribadi. Ada yang mengejar skor IELTS dalam satu bulan, ada yang ingin
berbicara tanpa ragu.
Etika penting yang perlu dijaga:
- Jangan
mengajak nongkrong berlebihan.
- Tidak
mengajak teman bolos kelas.
- Tidak
menertawakan kesalahan orang lain.
- Jangan
memaksakan gaya belajar diri sendiri kepada orang lain.
Jika kamu ingin jalan-jalan atau mampir ke café, ajak hanya teman yang waktunya memungkinkan. Menghormati perjalanan belajar orang lain adalah bentuk kedewasaan.
9. Berani Bertanya dan Minta Bantuan
Meskipun suasana belajar santai, tidak ada yang
menghargai murid yang pasif. Tutor akan lebih senang jika kamu aktif
bertanya, meminta penjelasan ulang, atau minta contoh penggunaan kalimat
tertentu.
Namun, ada cara bertanya yang baik:
- Dengarkan
penjelasan sampai selesai.
- Hindari
memotong pembahasan.
- Ajukan
pertanyaan yang jelas.
- Jangan
bertanya hanya untuk mencari perhatian.
Keterbukaan dan rasa ingin tahu justru membuatmu semakin
cepat berkembang.
10. Ingat Tujuan Awal Kamu Datang ke Pare
Ini adalah aturan tak tertulis paling penting. Waktu di
Kampung Inggris berjalan sangat cepat. Sebulan terasa seminggu. Dua bulan
terasa satu semester. Banyak siswa kehilangan fokus karena terlalu nyaman.
Sebelum berangkat, tanyakan pada dirimu sendiri:
- Apa
tujuan utamaku?
- Skill
apa yang ingin ditingkatkan?
- Berapa
lama waktu yang aku punya?
Semakin jelas tujuanmu, semakin disiplin kamu menjalani
rutinitas.
Etika dan Budaya Belajar di Kampung Inggris: Kunci Adaptasi dan Peningkatan Skill Bahasa
Kampung Inggris bukan hanya tempat kursus, tetapi sebuah
komunitas belajar yang hidup. Etika dan aturan tidak tertulisnya membentuk
lingkungan yang kondusif untuk berkembang. Dengan memahami budaya menghargai,
berkomunikasi sopan, menjaga kebersihan, serta aktif berlatih, kamu akan lebih
cepat beradaptasi dan merasakan manfaat maksimal dari pengalaman belajarmu.
Belajar di Kampung Inggris bukan soal seberapa tinggi
kemampuanmu saat datang, tetapi seberapa besar kemauanmu untuk berkembang
selama berada di sana. Jika kamu siap menjalani prosesnya, peningkatan
kemampuan bahasa Inggris akan mengikuti secara alami.




No comments:
Post a Comment